https://www.belajarsampaimati.com/2023/08/tidak-ada-orang-kaya-dari-main-togel.html
Dua tahun lalu, ketika pandemi Covid-19 sedang mengamuk di dunia, saya benar-benar tidak ingin keluar rumah. Alasannya jelas, karena tidak ingin tertular virus. Waktu itu, informasi mengenai virus Covid-19 masih simpang siur, jadi saya belum punya pegangan pasti mengenai apa yang akan saya alami dan apa yang harus dilakukan jika terkena virus. Intinya, sebisa mungkin, saya tidak ingin ke mana-mana.
Di waktu-waktu itulah, saya menggunakan layanan pesan antar makanan (GoFood atau GrabFood) untuk kebutuhan makan sehari-hari, agar tidak perlu keluar rumah dan keluyuran untuk cari makan. Sampai cukup lama saya menikmati ketenangan di rumah, dengan badan sehat walafiat, tak tersentuh virus apapun, sampai kemudian sebuah telepon datang... dan menarik saya dalam petualangan maut.
Ketika ponsel berbunyi, waktu itu, dan mendapati nama yang muncul di layar, saya langsung tahu itu telepon penting. Setelah saling sapa sekadarnya, orang di telepon berkata, “Aku di kotamu sekarang. Sedang makan di Foodpedia.” Dia lalu menyebutkan dua orang yang juga saya kenal, yang waktu itu bersamanya, dan mengatakan, “Datanglah ke sini.”
Foodpedia adalah nama kafe dengan tempat parkir luas—sebenarnya ada di Batang, tetangga kota saya, tapi dia mungkin tidak tahu. Saat itu juga, saya keluar rumah, meluncur ke sana, dan mendapati tiga orang yang telah menunggu. Mereka tersenyum lebar saat saya datang, dan orang yang tadi menelepon saya mengatakan, “Aku baru menjemput mereka, dan sekarang menjemputmu.”
Saya duduk di salah satu kursi, dan bertanya, “What happen?”
Dia mengeluarkan sebuah berkas, dan menjelaskan maksudnya. Intinya, kami mendapat pekerjaan investigasi terkait pandemi, dan itu artinya kami harus pergi ke tempat penyebaran virus.
Setelah membaca berkas itu sekilas, saya menatap mereka, dan berkata, “Selama berhari-hari, aku mengurung diri di rumah, demi terhindar dari virus. Dan sekarang kalian mengajakku ke tempat virus keparat itu?”
Melihat keengganan saya, salah satu dari mereka menyodorkan cek. Saya menerima cek itu, melihat nominalnya yang sangat besar, dan tiba-tiba jadi bimbang. Sebelum saya sempat memutuskan, dia mengatakan, “Itu half payment. Sisanya akan dibayar setelah pekerjaan selesai.”
Sebelumnya, saya telah bekerja bersama mereka, jadi kami saling percaya. Akhirnya, setelah bercakap-cakap lebih lanjut, saya pun memutuskan, “Oke, aku ikut.”
Selama sebulan kemudian, kami menjalani pekerjaan itu, yang mungkin lebih tepat disebut “petualangan maut”, karena benar-benar mempertaruhkan nyawa. Semua dari kami terpapar virus, waktu itu, dan saya merasa “mau mati” ketika ikut tertular—badan terasa tak bertenaga, letih luar biasa, indra penciuman hilang, sementara demam terasa sangat menyiksa.
Tetapi, sejak awal saya sadar, itu memang risiko yang harus kami hadapi. Saya yang memutuskan untuk keluar rumah dan menerima pekerjaan itu. Jadi, ketika akhirnya tertular virus dan merasa mau mati, saya tidak mengeluh. Karena... bayarannya sepadan! Belakangan, puji syukur, saya kembali sehat, sampai sekarang, bahkan bisa menceritakan kisah ini.
Dan kisah ini adalah ilustrasi nyata bahwa orang kadang bersedia melakukan hal gila—dalam konteks ini berurusan dengan virus berbahaya—ketika mendapat tawaran yang layak. Uang besar adalah motivasi besar. Meski begitu, ada hal penting yang harus digarisbawahi di sini; saya mendapat bayaran besar, karena melakukan pekerjaan!
Faktanya, ada pekerjaan-pekerjaan yang memberikan bayaran sangat besar, karena pekerjaan itu memang sulit, berbahaya, atau hanya orang-orang tertentu yang mampu melakukan. Karenanya, banyak orang yang melatih skill untuk menguasai kemampuan-kemampuan tertentu, agar bisa bekerja di bidang profesi yang memberi penghasilan besar. Dokter spesialis, misalnya, mendapat bayaran besar, karena butuh skill yang tidak dimiliki banyak orang. Di dunia pekerjaan atau profesi, itu hal biasa, dan bukan masalah.
Yang bermasalah adalah ketika orang mengharapkan banyak uang tanpa mau bekerja, dan menyandarkan harapannya pada sesuatu yang bersifat untung-untungan, misalnya lewat judi togel.
Ketika orang berharap mendapat banyak uang tanpa mau bekerja, awal kerusakan dimulai. Karena harapan mendapat banyak uang tanpa kerja, aneka kejahatan terjadi (pembegalan, perampokan, dan lain-lain), berbagai kebodohan dimulai (semisal minta pertolongan dukun dan semacamnya), dan perjudian mewabah di mana-mana. Semuanya punya tujuan sama; ingin banyak uang tanpa harus bekerja. Dan itulah yang sekarang terjadi, khususnya di Indonesia.
Judi togel itu merusak, karena ia membuai angan-angan manusia. Hanya dengan menebak nomor, dan membayar sekian ribu rupiah, orang bisa mendapatkan hadiah jutaan rupiah. Tawaran yang menggiurkan. Dan berapa banyakkah orang yang kemudian kaya dari judi togel? Jawabannya sangat aneh, karena tidak ada—kecuali bandarnya!
Apakah kamu punya teman yang suka main judi togel dan berhasil kaya? Saya berani bertaruh, tidak ada yang punya teman seperti itu. Bukannya jadi kaya, para pemain togel malah kebanyakan bangkrut, terlilit utang, bahkan kadang sampai bunuh diri karena stres setelah kehilangan segalanya.
Memang, ada waktu-waktu ketika seorang pemain togel mendapat kemenangan. Dan apakah dia kemudian menang lagi dan terus menang, hingga akhirnya kaya-raya? Tidak! Untuk satu kemenangan, dia menderita banyak kekalahan. Dan ketika berhasil menang, uangnya kembali digunakan untuk main, lalu hilang lagi.
Bahkan, gara-gara kemenangan yang datang sesekali, pemain togel sampai rela menjual atau menggadaikan barang-barang berharga miliknya demi bisa terus main togel, karena berpikir, “Siapa tahu aku akan menang seperti kemarin, hingga semua modalku bisa kembali.”
Tapi modalnya tak pernah kembali, sementara ia semakin kecanduan. Ingat hormon dopamin dalam otak pemain togel, yang telah saya tuliskan di catatan sebelumnya (
). Dan begitulah cara pemain togel semakin miskin dan semakin stres dan semakin bangkrut dan semakin gila.
Sayangnya, kenyataan-kenyataan itu tidak juga membuka mata dan kesadaran orang-orang yang masiiih saja berharap dapat banyak uang dan kaya dari bermain togel. Mereka terus memupuk harapan, menghitung-hitung angka, berharap suatu waktu jadi pemenang, mengkhayal dapat banyak uang. Faktanya, tidak ada orang yang berhasil kaya dari bermain togel!
Sampai di sini, kalian mungkin ingin bertanya, “Kenapa tidak ada orang yang berhasil kaya dari bermain togel?”
Jawaban ilmiahnya, karena permainan togel tidak dirancang untuk membuat pemainnya menang terus menerus, apalagi sampai kaya!
Pernahkah kalian memikirkan bagaimana permainan togel dijalankan? Itu bukan permainan adu nasib—antara pemain dan bandar—tapi sebenarnya permainan algoritma! Para pemain togel, yang rata-rata tolol, tidak tahu kenyataan ini, atau bahkan menyangkalnya!
Banyak pemain togel yang percaya mentah-mentah bahwa angka-angka yang keluar berasal dari hasil acak, semacam undian yang murni ditentukan nasib. Bahkan ada “pertunjukan live” yang memperlihatkan bagaimana angka-angka itu diperoleh; sepuluh bola—dengan masing-masing angka 0 sampai 9—dimasukkan ke dalam mesin, bergerak secara liar, lalu empat bola yang jatuh paling awal menjadi kombinasi angka yang menghasilkan pemenang.
Apakah kalian percaya? Saya tidak!
Bola-bola dalam mesin yang konon disebut “live” itu sebenarnya tidak live-live amat—cuma pemanis permainan untuk membodoh-bodohi para pecandu togel yang mau-maunya percaya kalau itu benar-benar live. Permainan yang sesungguhnya tidak terlihat, karena dirancang dan disusun dalam algoritma yang sangat rumit, yang hasil akhirnya adalah memenangkan bandar dan membangkrutkan semua pemain!
Pikirkan pertanyaan penting ini; mungkinkah para bandar bersedia mempertaruhkan kemenangan mereka dengan mengandalkan nasib semata-mata?
Togel adalah bisnis besar dengan modal besar dan biaya operasional yang sangat besar. Para bandar togel tidak akan berspekulasi dengan mengharapkan kemenangan lewat adu nasib seperti kita main ular tangga. Mereka harus memastikan kemenangan, dan untuk itu mereka tidak bisa mengandalkannya pada nasib mujur semata. Mereka sendiri yang harus merancang kemenangan itu!
Mari gunakan ilustrasi sederhana, agar uraian ini bisa lebih dipahami semua orang.
Jika kita main ular tangga, misalnya, kita dan lawan main sama-sama meletakkan bidak di kotak awal, lalu mengocok dadu untuk menentukan berapa langkah bidak kita dapat berjalan. Ketika dadu dikocok dan kemudian jatuh, kita maupun lawan main sama-sama tidak tahu berapa titik yang akan keluar—bisa satu, dua, tiga, atau yang lain—karena semata-mata mengandalkan nasib. Dalam permainan ular tangga, itu permainan yang fair. Kita maupun lawan main sama-sama tidak tahu siapa yang akan jadi pemenang.
Sekarang pikirkan, mungkinkah bandar togel bersedia bermain secara fair semacam itu? Mungkinkah bandar togel mau berspekulasi dengan hanya mengandalkan nasib semata, padahal mereka harus membayar karyawan, membiayai operasional, dan lain-lain sebagainya, sementara mereka juga harus membayar pemain yang menang? Iya kalau yang menang hanya satu atau dua pemain, bagaimana kalau ada ratusan pemain yang menang sekaligus?
Sekali lagi, pikirkan, mungkinkah bandar togel mau berspekulasi dengan cara permainan yang fair semacam itu? Jika jawabannya ya, saat ini tentu para bandar sudah bangkrut! Faktanya, para pemainlah yang bangkrut!
Karena permainan togel, nyatanya, bukan permainan adu nasib yang jujur—itu permainan algoritma yang dirancang untuk memenangkan bandar, dan membangkrutkan para pemain! Saya sangat yakin tentang hal ini, karena telah melakukan riset sangat mendalam, hingga sampai pada kesimpulan yang mencengangkan.
Saya akan menjelaskan soal riset itu di catatan berikutnya.
Kaya Raya Secara Pandai Melalui Main Togel
Permainan Judi Togel Online dapat memberikan pemainnya kesuksesan dan kekayaan, seperti 5 orang berikut ini :
1.Doni ArdianDia adalah pemain togel online yang berhasil membukukan kemenangan sebesar 500juta rupiah. Pada awalnya pria berusia 45 tahun ini memainkan permainan ini hanya untuk mencoba keberuntungannya saja.
2.SuparniWanita yang berusia 34 tahun ini mendapatkan kemenangan sebesar 1 miliar rupiah. Rupanya dia rajin membaca prediksi dan mencari referensi agar peluang menangnya lebih tinggi. Usahanya ini tidak sia-sia dan membawanya menjadi orang kaya dan sukses dari permainan togel online.
3.Toni KusumaPria berusia 23 tahun awalnya memainkan permainan togel online di situs Agen Togel Online ini hanya untuk kesenangan saja. Namun tetapi kesenangan akan permainan togel online ini membawa dia mendapatkan hadiah kemenangan sejumlah 900 juta rupiah.
4.Nanda WulandariPerjalanannya untuk mendapatkan hadiah kemenangan dari permainan Togel Online tidaklah gampang. Dia sudah mengalami kekalahan selama 5 kali berturut-turut pada permainan togel online. Namun dia tidak menyerah dan teus mencoba, akhirnya dia berhasil memperoleh 850 juta rupiah dari permainan togel online.
5.Donny AprillioPemain togel online yang sudah berumur 50 tahun ini membuktikan bahwa tips-tips dan prediksi dari bandar togel online sangat berguna sekali. Dengan menggunakan tips-tips dan prediksi tersebut, dia berhasil memenangkan hadiah sejumlah 759 juta rupiah pada permainan Togel Online.
Siapa bilang main togel tidak bisa menang Anda punya kesempatan yang sama untuk menjadi pemain togel yang paling hebat. Mungkin Anda juga termasuk salah satu orang hebat tersebut yang dimana kita harus memiliki modal kesabaran dan kepintaran dalam memasang angka. Keserakahan akan membuat Anda menjadi memiliki dampak - dampak negatif seperti kehilangan harta benda dan uang yang sangat banyak.
Kami ingin merekomendasikan bagi para pecinta Judi Togel Online yaitu Utama4D yang merupakan Bandar Togel Online terpercaya dan terpercaya , Website tersebut juga memiliki 11 pasaran Togel seperti Togel Sydney , Togel Singapura , Togel Hongkong , Togel Romania4d , Togel Michigan4d , dan Togel Turkey4d dan masih banyak pasaran besar yang di sediakan. Banyak nya promosi dan Diskon yang ada di website seperti untuk pemasangan 2D = 29% . 3D = 58% dan untuk 4D sebesar 66% ada pun promosi seperti penukaran Poin Reward yang dapat anda tukarkan dengan sepeda motor , TV , Iphone serta saldo sebesar 50rbu dan masih banyak lagi promo yang sudah di sediakan. Jadi tunggu apalagi segeralah anda mendaftarkan diri kalian untuk bermain di Utama4D yang sudah di percaya oleh banyak Pencinta dan Penggila Togel.
Demikian Artikel ini saya buat semoga bermanfaat untuk kalian semua yang ingin bermain Togel Online.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Penyelam bebas di Spanyol memberi tahu pihak berwenang setelah menemukan beberapa koin emas yang berasal dari jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat
Nationalgeographic.co.id-Dua penyelam amatir yang berenang di sepanjang pantai Spanyol telah menemukan tumpukan besar koin emas berusia 1.500 tahun, salah satu yang terbesar yang pernah tercatat berasal dari Kekaisaran Romawi.
Penyelam tersebut adalah saudara ipar Luis Lens Pardo dan César Gimeno Alcalá, menemukan emas simpanan saat berlibur bersama keluarga mereka di Xàbia, kota pesisir Mediterania dan tempat wisata. Duo ini menyewa peralatan snorkeling sehingga mereka bisa melakukan freediving dengan tujuan memungut sampah untuk mempercantik area tersebut, tetapi mereka menemukan sesuatu yang jauh lebih berharga ketika Lens Pardo melihat secercah koin di dasar Portitxol Bay pada 23 Agustus, El País melaporkan.
Ketika dia pergi untuk menyelidiki, dia menemukan bahwa koin itu "berada di lubang kecil, seperti penutup lubang," kata Lens Pardo kepada El País dalam bahasa Spanyol. Setelah membersihkan koin, Lens Pardo melihat bahwa koin itu memiliki "gambar kuno, seperti wajah Yunani atau Romawi." Penasaran, Lens Pardo dan Gimeno Alcalá kembali, terjun bebas ke lubang dengan pisau Swiss Army dan menggunakan pembuka botolnya untuk menggali total delapan koin.
Baca Juga: Bongkahan Koin Seberat 6 Kilogram Ditemukan di Tepi Pantai Israel
Tertegun oleh penemuan itu, Lens Pardo dan Gimeno Alcala melaporkan keesokan harinya kepada pihak berwenang. "Kami mengambil delapan koin yang kami temukan dan memasukkannya ke dalam toples kaca berisi air laut," kata Lens Pardo. Tak lama kemudian, tim arkeolog dari University of Alicante, Museum Arkeologi dan Etnologi Soler Blasco, dan Brigade Bawah Laut Khusus Penjaga Sipil Spanyol, bekerja sama dengan Dewan Kota Xàbia, berkumpul untuk menggali dan memeriksa harta karun tersebut.
Dengan bantuan para arkeolog, mereka menemukan bahwa lubang itu menyimpan tumpukan besar setidaknya 53 koin emas yang berasal dari tahun 364 dan 408 M, ketika Kekaisaran Romawi Barat sedang mengalami kemunduran. Setiap koin beratnya sekitar 0,1 ons (4,5 gram).
Koin-koin tersebut terpelihara dengan sangat baik, para arkeolog dapat dengan mudah membaca prasasti mereka dan mengidentifikasi kaisar Romawi yang tergambar pada mereka, termasuk: Valentinian I (tiga koin), Valentinian II (tujuh koin), Theodosius I (15 koin), Arcadius (17 koin) , Honorius (10 koin), dan koin tak dikenal, menurut pernyataan University of Alicante. Timbunan itu juga termasuk tiga paku, kemungkinan terbuat dari tembaga, dan timah rusak dari sisa-sisa yang mungkin merupakan peti laut yang menyimpan kekayaan.
Timbunan itu adalah salah satu koleksi koin emas Romawi terbesar yang diketahui di Eropa, Jaime Molina Vidal, seorang profesor sejarah kuno di University of Alicante (UA), peneliti di Institut Arkeologi dan Warisan Sejarah Universitas di UA, dan pemimpin tim yang membantu memulihkan harta karun yang terkubur, kata dalam pernyataan itu. Koin-koin itu juga merupakan harta karun informasi, dan dapat menjelaskan fase akhir Kekaisaran Romawi Barat sebelum jatuh, kata Molina Vidal. (Pada 395 M, Kekaisaran Romawi terpecah menjadi dua bagian: Kekaisaran Romawi Barat, dengan Roma sebagai ibu kotanya, dan Kekaisaran Romawi Timur, atau Bizantium, dengan Konstantinopel (Istanbul modern) sebagai ibu kotanya.
Baca Juga: Ditemukannya Neapolis, Kota Kuno Romawi yang Tenggelam karena Tsunami
Mungkin koin-koin ini sengaja disembunyikan selama perebutan kekuasaan yang kejam yang terjadi selama peregangan terakhir Kekaisaran Romawi Barat. Selama waktu itu,- orang-orang barbar - suku non-Romawi seperti Suevi Jerman dan Vandal dan Alan Iran - datang ke Hispania, nama Romawi untuk Semenanjung Iberia, dan mengambil alih kekuasaan dari Romawi sekitar tahun 409, menurut pernyataan itu.
"Set koin emas tidak umum," kata Molina Vidal kepada El País, menambahkan bahwa Portitxol Bay adalah tempat kapal-kapal yang berangkat dari provinsi Iberia Roma berhenti sebelum berlayar ke Kepulauan Balearic, yang mencakup Mallorca dan Ibiza modern, dan kemudian menuju ke Roma. Mengingat bahwa para arkeolog belum menemukan bukti kapal karam di dekatnya, ada kemungkinan seseorang sengaja mengubur harta karun di sana, mungkin untuk menyembunyikannya dari orang barbar, kemungkinan Alan, katanya.
"Temuan itu berbicara kepada kita tentang konteks ketakutan, dunia yang akan berakhir - Kekaisaran Romawi," kata Molina Vidal.
Sejauh ini, sebuah studi tentang koin menunjukkan bahwa timbunan emas itu milik pemilik tanah yang kaya, karena pada abad keempat dan kelima "kota-kota mengalami kemunduran dan kekuasaan telah beralih ke vila-vila Romawi yang besar, ke pedesaan," kata Molina Vidal.
"Perdagangan telah dilumpuhkan dan sumber kekayaan menjadi pertanian dan peternakan," katanya. Saat orang-orang barbar maju, mungkin salah satu pemilik tanah mengumpulkan koin emas — yang tidak beredar sebagai uang biasa, tetapi dikumpulkan oleh keluarga untuk dijadikan sebagai tanda kekayaan — dan menguburnya di peti di teluk. "Kemudian dia pasti sudah mati karena dia tidak kembali untuk mengambilnya," kata Molina Vidal.
Setelah koin dipelajari sepenuhnya, mereka akan dipajang di Museum Arkeologi dan Etnografi Blasco di Xàbia. Sementara itu, pemerintah Valencia telah mengalokasikan $20.800 (17.800 Euro) untuk penggalian arkeologi bawah air di daerah tersebut, jika ada harta karun lagi yang terkubur di sekitarnya. Sebelumnya, Portitxol Bay telah menghasilkan penemuan lain, termasuk jangkar, amphorae (bejana keramik), keramik dan sisa-sisa logam, dan artefak yang terkait dengan navigasi kuno.
Tragedi Dosa Kesombongan Antigone dan Polynices dalam Mitologi Yunani